Lippo group merupakan suatu perusahaan raksasa yang berada di Indonesia. Pasalnya group besar yang satu ini menjelajahi hampir semua sektor bisnis. Mulai dari asuransi, properti, perbankan, hingga dengan pemakaman mewah.
Pemakaman milik Lippo Group kini ditangani oleh anak perusahaannya yang berada di sektor properti yakni Lippo Karawaci, apakah usaha tersebut telah usai? Simak disini.
Profil Singkat PT Lippo Karawaci
PT Lippo Karawaci merupakan salah satu anak perusahan Lippo Group yang bergerak dalam bidang properti. PT yang satu ini pada awalnya didirikan sebagai PT Tunggal Reksakencana yang didirikan pada tahun 1990. Kemudian pada awal tahun 1993 Lippo Karawaci meresmikan suatu pembangunan mandiri pertamanya yang berupa Lippo Village di Tanggerang, sebelah barat Jakarta.
Perusahaan yang satu ini memiliki anak usaha yang tercatat Pada Bagian Bursa Efek Indonesia. Antara lain adalah Hospital TBK dan Siloam Internasional yang secara tidak langsung dimiliki sebesar kurang lebih 51,05 persen melalui sebuah PT Mega Pertama Karya persada, tidak salah jika perusahaan ini berkembang dengan pesat.
Tidak hanya itu PT yang satu ini juga menguasai secara tidak langsung sebesar 54, 37 persen dari saham Lippo Cikarang. Kemudian menguasai kurang lebih 4, 92 persen secara tidak langsung dan langsung 52, 35 persen dari saham Goa Makasar Torism Divelopment. Meskipun begitu pada tahun 1996 LPKR mendapat pernyataan dari BPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum saham.
Saat ini PT Lippo Karawaci atau yang sering dikenal dengan LPKR telah berkembang. Dengan kegiatan utama perusahan terdiri dari pembangunan perkotaan, mall ritel, layanan kesehatan, pembangunan terpadu sekala besar, rumah sakit, serta pengelolaan properti yang sangat besar di Indonesia seperti pemakaman milik Lippo Group.
Apakah Bisnis Pemakaman Dibawah LIppo Karawaci Telah Usai?
Seperti yang diketahui bahwa Lippo Karawaci yang merupakan anak dari perusahaan Lippo group adalah pemilik penuh sebuah pemakaman mewah yang bernama San Diego Hills Memorial Park. Pemakaman tersebut berada di Karawang Jawa barat. Pemakaman tersebut pertama kali diluncurkan pada tahun 2007, yang mana dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum yang tidak biasa.
Adapun fasilitas yang tidak biasa tersebut adalah kolam renang, restoran, florist serta gedung serba guna yang dapat mencangkup kurang lebih 250 orang. Beberapa fasilitas yang mewah dan mengesankan tersebut dibuat untuk mendukung konsepkan yang diberikan pada pemakaman tersebut. Yang mana konsep yang diusung ialah pemakaman yang tidak menyeramkan.
Pemakaman milik Lippo group ini memiliki berbagai penawaran, mulai dari satu blok dengan luas 750 meter persegi untuk pemakan khusus satu keluarga. Yang mana blok tersebut dapat didesain sendiri oleh pemiliknya, dan tentunya harus melewati persetujuan dari pengelola. Selain itu pemakaman yang satu ini juga menawarkan layanan prosesi pemakaman yang dapat dicoba.
Dengan adanya pandemi tentunya beberapa hal yang diterapkan tersebut tidak dapat dijalankan secara maksimal. meskipun begitu, dilansir dari kumparan.com bahwa John Riady selaku CEO PT Lippo Karawaci mengungkapkan bahwa penjualan San Dieogo Hill pada kuartal III tahun 2020 meningkat kurang lebih 37 persen.
Peningkatan tersebut dibandingkannya dengan periode yang sama pada tahun 2019. Tidak hanya itu, CEO tersebut juga mengatakan bahwa unit usaha pemakaman milik Lippo Group yang satu ini juga berada di jalur yang direncanakan untuk mendapatkan pendapatan yang sesuai dengan yang sudah ditentukan.
Demikian beberapa hal yang dapat diketahui dari perusahan yang hampir terjun dalam semua sektor bisnis tersebut. Dilansir dari Bisnis pemakan yang dikembangkan oleh PT Lippo karawaci mengalami peningkatan di tahun 2020 saat pandemi. Meskipun begitu tentunya hal tersebut dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, terlebih jika kabar lain muncul bahwa perusahan melakukan PHK besar-besaran.